Pupuk kandang adalah pupuk organik yang bahan bakunya dari kotoran hewan.
Hewan yang kotorannya digunakan sebagai pupuk kandang adalah hewan yang dipelihara oleh manusia untuk dimanfaatkan daging, telur, dan/atau bulunya seperti kerbau, kelinci, sapi, kambing, domba, babi, unggas dan hewan ternak lainnya.
Bentuk kotoran (feses) ternak
1. Kotoran ternak padat
Merupakan kotoran ternak yang bentuknya padat, mengandung air lebih sedikit dibandingkan yang terdapat pada kotoran ternak cair
2. Kotoran ternak cair
Merupakan kotoran ternak yang kandungan airnya lebih banyak dibandingkan kandungan air yang terdapat dalam kotoran ternak padat.
Berikut tabel prosentase kandungan unsur hara pada beberapa hewan ternak
3. Urine (Air kencing) hewan ternak
Air kencing sapi termasuk yang paling banyak digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair, hal ini karena sapi mengeluarkan urin dalam jumlah cukup banyak disamping itu usaha peternakan sapi dapat dijumpai dimana-mana sehingga bahan baku ini cukup mudah didapatkan.
Pembagian kotoran ternak berdasarkan umurnya:
1. Kotoran ternak baru atau masih segar
Merupakan kotoran yang baru saja keluar dari tubuh hewan ternak, masih basah, kandungan air cukup tinggi dan terkadang bercampur dengan urine dan sisa pakan yang tercecer di kandang.
Kotoran ini tidak dapat digunakan langsung untuk memupuk tanaman, karena unsur hara yang terkandung belum dapat diserap oleh tanaman.
Masih diperlukan proses pembusukan dan penguraian terlebih dahulu yang lazim dikenal sebagai pengomposan, baik secara alami maupun melalui campur tangan manusia.
2. Kotoran ternak lama
Merupakan kotoran hewan ternak yang sudah mengalami pembusukan dan pengeringan, atau dengan kata lain telah mengalami proses pengomposan secara alami dengan bantuan cuaca dan mikro organisme (jasad renik).
Cara terbentuknya pupuk kandang
1. Pupuk kandang alami
Adalah pupuk kandang yang terbentuk secara alami, tanpa tambahan bahan-bahan lain, terjadi tanpa campur tangan manusia atau melibatkan sedikit sekali bantuan manusia.
Pupuk kandang alami diproses dengan bantuan cuaca dan mikro organisme.
Bakteri ini bekerja mengurai unsur-unsur hara yang terdapat dalam kotoran hewan ternak, sambil memenuhi kebutuhan makannya sendiri dari bagian-bagian kotoran hewan ternak tersebut.
Pada akhirnya nanti kotoran akan berubah menjadi pupuk yang akan menyuburkan tanaman.
Pupuk kandang yang sudah matang ini mempunyai ciri-ciri seperti berwarna cokelat tua, berstruktur remah dan gembul, serta berbau seperti kayu lapuk.
Proses pengomposan secara alami membutuhkan waktu cukup panjang yakni berkisar 4-6 bulan, bahkan lebih bisa lebih lama lagi.
2. Pupuk kandang buatan
Pupuk dengan bahan baku kotoran hewan ini dengan sengaja diolah oleh manusia menggunakan metode dan bahan-bahan tambahan tertentu.
Penggunaan teknik dan tambahan bahan lain ini bertujuan untuk mempercepat proses pengomposan, sehingga pupuk kandang dapat dimanfaatkan lebih cepat untuk menyuburkan tanaman.
Sumber Referensi
Patanga, Arief, dkk (2013). Pembuatan, Aplikasi dan Bisnis Pupuk Organik dari Limbah Pertanian, Peternakan dan Rumah Tangga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Posting Komentar
0Komentar