Takokak (Solanum Torvum) merupakan tanaman terung-terungan yang diperkirakan berasal dari Amerika latin, namun telah lama dibudidayakan di Indonesia.
Penyebutan tanaman ini dibeberapa daerah antara lain Terung pipit (Melayu), Rimbang (Minagkabau), Trung cawing (Aceh), Cepokak (Jawa), Takokak (Sunda) .Sedangkan di dunia internasional dikenal dengan sebutan turkey berry ("buni turki") atau mini-eggplant ("terung mini").
Takokak termasuk tanaman perdu yang tumbuh secara liar di semak-semak, hutan, ladang, perkebunan maupun lahan terbuka lainnya dan dapat bertahan hidup mulai dari dataran rendah sampai pada ketinggian 1.600 mdpl.
Ciri-Ciri Tanaman Takokak
Tanaman ini memiliki batang bulat, berkayu, bercabang, dan berduri.
Bunga: Bijinya pipih, kecil, licin dan berwarna putih kekuningan.
Berakar tunggang menjalar di dalam tanah (Sirait, 2009).
Pada usia 3-4 bulan setelah tanam, panen pertama buah takokak biasanya sudah dapat dilakukan.
Solanum torvum dikenal tahan terhadap serangan hama penyakit, sehingga batang bagian bawah kerap kali disambung dengan tanaman terong jenis lain oleh para penghobi tanaman yang berkebun dipekarangan atau halaman rumah.
Pada awalnya takokak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, namun perkembangan berikutnya banyak diteliti sebagai bahan obat tradisional maupun modern.
Kandungan Senyawa Takokak
- Daun takokak memiliki sekitar 32 jenis senyawa dengan komponen utama senyawa phenolik, terpenoid, asam palmitat, ester asam palmitat, asam lonoleat, linolenyl alkohol, estem asam linolenat dan asam stearat (Naimon et al. 2015).
- Pada ekstrak buah ditemukan alkaloid, flavonoid dan asam lemak tertentu seperti palmitat dan asam oleat (Jaabir et al. 2010).
- Pada biji takokak ditemukan 31 jenis senyawa fitokimia (Khatoon et al. 2015).
Pemanfaatan Takokak
Takokak sudah lama dimanfaatkan oleh manusia diberbagai penjuru dunia untuk mengobati berbagai macam penyakit, antara lain seperti :
- Demam
- Luka
- Gangguan gigi
- Gangguan sistem reproduksi
- Hipertensi
- Asma
- Diabetes mellitus
- Gangguan pada mata, dan
- Gangguan pada usus.
Dalam Medicinal Plants: Quality Herbal Products for Healthy Living ( Vimala, 1999) menyatakan, takokak memiliki aktivitas pembersih superoksida yang tinggi, yakni di atas 70%.
Selain itu, Solanum torvum memiliki bioaktivitas sebagai anti jamur, anti bakteri, anti diabetes mellitus, hepatoprotektif, anti ulcer, dan analgesik.
Apakah Takokak beracun bagi manusia?
Takokak adalah tanaman yang cukup beracun bagi manusia.
Daun dan buah mentah mengandung glikoalkaloid steroid solanaceous.
Racun dapat menyebabkan gejala gastrointestinal dan neurologis ringan hingga berat.
Jumlah buah takokak yang dikonsumsi, seiring dengan usia dan berat badan mempengaruhi tingkat keparahan gejala.
Mual, muntah, dan diare adalah efek samping yang umum, bersama dengan sakit perut.
Gejala neurologis bisa termasuk pusing, kebingungan, dan lesu. Bicara cadel, kelumpuhan wajah, hipertensi, dan kelemahan otot adalah gejala neurologis yang lebih parah.
Buah yang matang tidak beracun, tetapi sangat sulit untuk membedakan antara buah yang matang dan yang tidak matang.
Sumber Referensi :
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Takokak
2. https://www.picturethisai.com/id/toxic/Solanum_torvum.html
3. https://pkht.ipb.ac.id/index.php/2018/02/24/takokak-solanum-torvum/
4. http://repository.uki.ac.id/816/1/SOLANUM%20TORVUM%20DAN%20BIOAKTIVITASNYA.pdf
Posting Komentar
0Komentar